Analisis Pemetaan Aset Nagari Lubuk Malako Melalui Model Asset Based Community Development
Main Article Content
Abstract
Di tengah potensi kopi yang melimpah, para petani di Nagari Lubuk Malako justru terancam kehilangan identitas komoditas unggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dinamika sosial ekonomi petani kopi di Nagari Lubuk Malako, Solok Selatan melalui pendekatan kualitatif dengan metode Asset-Based Community Development (ABCD). Fokus utama penelitian terletak pada pengungkapan permasalahan struktural petani kopi serta pemetaan potensi yang belum terkelola secara optimal. Metode ABCD menitikberatkan pada pemanfaatan aset komunitas, baik berupa sumber daya alam, sosial, manusia, maupun kelembagaan, sebagai landasan pembangunan partisipatif. Dalam praktiknya, model ini mengintegrasikan partisipasi masyarakat melalui forum diskusi kelompok (FGD), penyusunan pohon masalah dan harapan, serta observasi lapangan yang intensif. Temuan menunjukkan bahwa tantangan utama petani mencakup rendahnya literasi pertanian, minimnya akses teknologi, serta pergeseran ke komoditas lain. Pemetaan aset mengidentifikasi potensi strategis dalam bentuk kualitas kopi lokal, jaringan sosial petani, dan kesadaran ekologis yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Hasil penelitian mengarah pada perumusan strategi pemberdayaan berbasis komunitas melalui pembentukan kelompok tani, pelatihan teknis, serta penguatan jejaring produksi dan distribusi. Pendekatan ABCD dalam konteks ini terbukti adaptif dalam membangun kemandirian komunitas dan meningkatkan keberdayaan ekonomi masyarakat tani kopi secara berkelanjutan
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.